Hardisk atau yang biasa dikenal dengan hardrive adalah media penyimpanan yang mempunyai peran sangat penting. Bayangkan jika data kamu yang tersimpan dalam hardisk tiba-tiba hilang akibat kerusakan dari hardisk padahal hardisk kamu umurnya belum lama. Apalagi data tersebut adalah data-data penting. Sebenarnya hal tersebut bisa kamu hindari dengan cara merawat hardisk secara benar sehingga memperpanjang umur hardisk. Adapun ciri hardisk yang mengalami kerusakan seperti di bawah ini dibawah ini:
- Sering terjadi crash tapi tidak beraturan, terutama saat boot up Windows.
- Pesan kesalahan yang sering dan samar ketika melakukan kegiatan khusus seperti memindahkan file.
- Nama Folder dan file yang menjadi scrambled dan berubah.
- Hilangnya file dan folder tertentu.
- Menunggu sangat lama untuk mengakses folder dan file.
- Hard disk tidak bereaksi untuk waktu yang lama setelah Anda meminta data dengan membuka file atau folder.
- Output yang kacau dari pencetakan atau file terbuka.
- Muncul bunyi (semacam denging) yang sangat bising dalam Hard drive.
Adapun hal yang perlu dilakukan untuk menghindari kerusakan hardisk seperti di atas adalah :
1. Hindari panas yang berlebihan pada hardisk. Hal ini biasanya kurang begitu diperhatikan, sebab produsen dari hardisk sendiri biasanya tidak menyertakan fan sebagai sarana pendingin untuk hardisk. Padahal hardisk memproduksi panas akibat dari bekerjanya komponen yang ada di dalam hardisk itu sendiri. Hal yang perlu dilakukan adalah mengatur arah aliran udara dalam casing komputer. Usahakan udara mengalir dengan lancar dan berikan kipas tambahan yang mengarah pada hardisk untuk mendinginkannnya. Jika kamu menggunakan lebih dari satu hardisk, jangan meletakkan terlalu dekat dalam satu susunan sehingga udara yang mengalir kurang lancar dan juga panas yang dihasilkan hardisk yang satu akan memancar ke yang lain. Manfaatkan fasilitas hibernasi atau sleep. Kedua mode ini akan memperlambat putaran piringan hardisk, mengurangi kerja head dan mengurangi pasokan daya lstrik ke hardisk saat komputer tidak kamu gunakan. Pada sistem opersi windows, klik control panel > display >power > lalu atur konfigurasi hibernasi dan sleep.
2. Usahakan agar voltase listrik selalu konstan. Gunakan voltase regulator dan UPS ( uninterruptible Power supply ) agar tersedia cadangan daya yang cukup untuk keperluan shutingdown jika sewaktu-waktu aliran listrik terputus.
3. Periksa kondisi fisik hardisk dengan fasilitas scandisk. Klik kanan pada partisi hardisk yang terlihat pada jendela explorer kemudian pilih properties > tools > lalu check now.
4. Sisakan ruang kosong pada hardisk sekitar 10 – 15 % dari total kapasitas. Hal ini untuk menyediakan ruang nafas pada hardisk. Bersihkan hardisk dari file sampah klik start > run > ketikan cleanmgr lalu pilih partisi yang mau dibersihkan.
5. Buat beberapa partisi untuk memisahkan data dan sistem operasi. Jadi jika sewaktu-waktu kamu harus menginstal ulang sistem operasi, kamu tidak perlu kuatir dengan keselamatan data penting kamu.
6. Jika hardisk kamu mendukung fasilitas SMART ( selft monitoring analysis & reporting technology ), aktifkan lewat BIOS. Fasilitas ini akan mendeteksi kondisi hardisk secara berkala dan memberikan peringatan beberapa hari sebelum hardisk rusak. Segera selamatkan data kamu jika muncul peringatan SMART.
7. Biasakan untuk defragmentasi pada hardisk. Hal ini berguna agar hardisk mengurutkan data yang tersimpan di dalamnya. Sehingga hardsk akan lebih cepat membaca data yang tersimpan. Klik start > all programs > accessories > system tools > disk defragmenter.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar